Banyak pebisnis yang antusias ketika memulai usaha impor. Sayangnya, antusiasme itu sering terhambat karena dokumen impor yang rumit. Tanpa dokumen yang lengkap dan sesuai aturan, barang bisa tertahan di pelabuhan atau bandara, bahkan terkena denda yang besar jumlahnya. Apa saja dokumen penting yang perlu diperhatikan dalam proses impor?
1. Purchase Order (PO)
Purchase Order (PO) adalah dokumen awal yang menunjukkan kesepakatan antara pembeli (importir) dan penjual (eksportir). PO berisi detail barang, jumlah, harga, hingga syarat pembayaran. Dalam pengecekan PO, pastikan semua informasi sesuai kesepakatan untuk menghindari sengketa di kemudian hari.
2. Commercial Invoice
Commercial Invoice berfungsi sebagai tagihan resmi dari eksportir kepada importir. Commercial Invoice berisi rincian nilai barang, harga per unit, total harga, serta informasi pengiriman. Fungsi utamanya adalah menjadi dasar perhitungan bea masuk dan pajak impor.
3. Packing List
Walaupun terlihat sederhana, Packing List jadi dokumen sangat penting karena berisi informasi detail isi kemasan, berat, dimensi, hingga jumlah koli (satuan barang yang dikemas dalam satu bungkus atau kemasan). Packing list berguna untuk mempermudah pihak pelabuhan, forwarder, dan bea cukai dalam pemeriksaan barang.
4. Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB)
Bill of Lading (B/L) adalah dokumen pengiriman laut. Sedangkan Airway Bill (AWB): dokumen pengiriman udara. Kedua dokumen ini adalah bukti sah bahwa barang telah dikirim dan menjadi dasar klaim kepemilikan barang. Tanpa dokumen ini, barang tidak bisa diambil di pelabuhan atau bandara.
5. Certificate of Origin (COO)
Certificate of Originin (COO) berisi dokumen yang menunjukkan asal negara barang. COO penting karena menentukan tarif bea masuk. Beberapa barang dari negara tertentu bisa mendapat tarif preferensi sesuai perjanjian dagang internasional.
6. Dokumen Kepabeanan (PIB – Pemberitahuan Impor Barang)
PIB adalah dokumen resmi yang diajukan ke Bea Cukai untuk menghitung bea masuk, PPN, PPh, dan biaya lainnya. Proses ini wajib dilakukan secara elektronik melalui sistem Indonesia National Single Window (INSW).
7. Dokumen Tambahan
Dokumen tambahan berikut dibutuhkan tergantung jenis barang, seperti:
• Sertifikat Karantina (untuk produk pertanian/hewan).
• SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk barang tertentu.
• Izin khusus dari kementerian terkait (misalnya Kemenkes untuk alat kesehatan).
Bagaimana Cara Mengurus Dokumen Impor dengan Mudah?
Mengurus semua dokumen impor memang bisa jadi rumit, terutama bagi Anda yang baru mulai bisnis impor. Beberapa cara yang bisa diterapkan adalah Anda harus mulai pelajari regulasi terbaru dari Bea Cukai dan kementerian terkait. Lalu pastikan data konsisten di semua dokumen (nama barang, jumlah, nilai, dan lain-lain). Bila Anda ingin proses impor lebih cepat dan minim risiko, Anda bisa gunakan jasa forwarder berpengalaman.
Percayakan Proses Impor Anda pada Forwarder yang Tepat
Proses impor tidak harus selalu rumit. Dengan dokumen yang lengkap dan partner yang tepat, bisnis bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
Nusa International Logistic siap membantu Anda mengurus dokumen impor. Jika Anda sedang ingin memulai bisnis impor, Anda bisa konsultasi kebutuhan Anda secara gratis dan memulai langkah pertama untuk impor yang aman, transparan dan terpercaya dengan layanan door to door, dan biaya all-in bersama Nusa International Logistic.
Photo Credit: Pexels.com